Vhia Zulfana Sultan
Sastra Inggris 2015
Kesempurnaan bukanlah
sesuatu hal yang secara gamblang dapat dijelaskan dengan ukuran, karena pada
dasarnya memang tidak ada
yang benar-benar sempurna di dunia ini, setiap orang hanya mampu memaksimalkan
segala yang diberikan pencipta kepadanya, dan tidak semua kesempurnaan yang
kamu anggap itu akan membawa sebuah kebahagiaan, banyak hal sederhana yang
lebih mampu menciptakan kebahagiaan dibandingkan dengan kesempurnaan yang orang
lain serukan.
Kasmaran menyebabkan seseorang
tidak lagi berfikir secara waras dan rasional, hanya karena perlakuan-perlakuan
sederhana membuat mereka dengan mudah menerjemahkan semuanya sesuai dengan apa
yang ingin mereka dengar dan lihat. Dalam salah satu bagian cerita yang
dijadikan sebagai judul dalam buku ini “Sepotong Hati yang Baru” , Bahwa cinta bukan
sekedar memaafkan, cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya, cinta adalah
harga diri, cinta adalah rasionalitas sempurna. Cinta bukanlah sesuatu yang secara
sederhana disimpulkan demikian adanya hanya karena seseorang merasa nyaman atau
merasa bahagia bersama dengan orang yang dianggap dicintainya dan cinta
bukanlah sesuatu yang secara mudah kamu jatuhkan segala perasaanmu secara utuh
di sana, karena ketika kamu sudah mulai merasa ada yang kemudian berubah atau
kamu merasa dikecewakan maka yang tersisa hanyalah luka. Cinta bukanlah sesuatu
hal yang secara mudah dapat kamu maafkan tapi juga bukan sesuatu hal yang harus
kamu persulit untuk maafkan, semuanya membutuhkan rasionalitas. Jika kau memahami cinta adalah
perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka
cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan
apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir
bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut
tidak lebih, tidak kurang.
Seharusnya cinta bukanlah sebuah
keraguan, cinta sangat membutuhkan yang namanya kepercayaan, kepercayaan
merupakan sesuatu yang dapat dirasionalkan, namun terkadang seseorang terlalu
serakah akan pembuktian sebuah perasaan yang pada akhirnya hanya menyisahkan
penyesalan. Cinta seharusnya sesuatu yang menguatkan bukan sesuatu yang
kemudian membuatmu merasa telah kehilangan sesuatu seperti kehilangan sepotong
hati.
Pada dasarnya seseorang tidak membutuhkan
hati yang baru karena ketika mereka mulai menjatuhkan perasaanya hati itu
kemudian seolah menebal dan ketika perasaan itu mulai dilanda rasa kecewa dan
kehilangan yang terkikis bukanlah hati yang murni itu melainkan yang tadinya
terbangun itu. Meskipun terkadang memang ada orang yang mampu mengikis hatimu
terlalu dalam. –V-
*Bagi kawan-kawan yang memiliki karya berupa, Esai, Puisi, Cerpen, Kritik Sastra atau semacamnya, silahkan kirim ke email kami: hmpsprasastifbsunm@gmail.com atau mention di twitter kami @hmpsprasastiunm